KORBAN SAMBARAN PETIR LANGSUNG

 

KORBAN SAMBARAN PETIR LANGSUNG

Berikut ini merupakan kumpulan dari beberapa peristiwa atau kejadian yang menunjukan begitu banyak korban sambaran petir di dunia. Kami akan selalu berusaha untuk mempostingkan peristiwa alam tersebut yang menjadi bukti bahwa korban sambaran petir di dunia begitu banyak, semoga kita akan tetap selalu waspada terhadap ancaman bahaya sambaran petir

 

Disambar Petir, Warga Solok Tewas

Berada di sawah saat terjadi hujan lebat, dua perempuan warga Kota Solok menjadi korban tersambar petir di persawahan Sawah Solok yang tidak berjauhan dari kantor PLN area Solok, Rabu (24/10) sekitar pukul 14.00 WIB. Kartini (49) meninggal dunia di tempat dengan kondisi sebagian tubuh mengalami luka bakar hebat.

Sedangkan Bakit (70) dalam keadaan kritis saat bersamaan dievakuasi gabungan PMI, BPBD dan Pemadaman Kebakaran ke Rumah Sakit Tentara Solok. Informasi yang berhasil dihimpun saat evakuasi menuju rumah sakit, dua wanita yang tersambar petir diketahui merupakan warga Kelurahan XI Korong dan warga Kelurahan Ktk.

Pada saat hujan lebat yang terjadi secara mendadak tersebut mereka berdua bersamaan warga lainnya tengah asik menanam padi. Saat berita ini diturunkan kondisi satu korban yang selamat masih dalam keadaan kritis di RST. 

Korban Sambaran Petir, Sumber :  hariansinggalang.co..id

—————————————————————————————————————————————————————————

Main Handphone Saat Hujan, 2 Buruh di Cisoka Tewas disambar Petir

Tiga orang warga Desa Bojongloa, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, tersengat petir, Jumat (19/10) siang. Dua di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian. Peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 14.00 WIB. Saat itu, kondisi desa sedang hujan disertai petir besar.

“Korban saat itu sedang berteduh di saung milik warga di Kampung Janur RT.012 RW.003 Desa Bojongloa, akibat hujan besar yang tiba-tiba turun,” kata Kapolsek Cisoka AKP Uka Subakti, saat konfirmasi. Namun nahas, saat sedang berteduh di saung bersama beberapa orang lainnya, Udin (50), Udin Arsudin (40), dan Masnen (40), tiba-tiba saja tersambar petir.

“Dua orang atas nama Udin dan Udin Arsudin langsung meninggal di tempat itu. Sementara Masnen, kejang-kejang dan langsung mendapat perawatan di RSU Balaraja. Saat ini kabarnya sudah pulang ke rumah,” kata Uka. Dari dugaan sementara polisi, sambaran petir itu terjadi akibat korban aktif berhubungan dengan  handphone miliknya.

“Ya karena salah satu korban main HP, kemudian tersambar,” ujar Uka. Dari hasil pemerikasaan medis, 2 orang korban yang meninggal dunia tersebut mengalami luka memar pada bagian tengkuk sebelah kanan dan rusuk sebelah kanan. “Kami ingatkan masyarakat untuk menjauhi gadget-nya, ketika petir, atau dinonaktifkan sementara, minimal tidak sibuk dengan gadget,” kata dia

Korban Sambaran Petir, Sumber :  merdeka.com

—————————————————————————————————————————————————————————

Sambaran Petir Memakan Korban Lagi di Australia

Petir memakan korban lagi di Australia. Seorang pria berusia 35 tahun tewas setelah terkena sambaran petir ketika sedang berjalan kaki di daerah yang populer dikunjungi turis Kings Canyon di negara bagian Northern Territory.

Pria tersebut sedang melakukan hiking di Rim Walk di Kings Canyon, sekitar 300 km sebelah barat Alice Springs, bersama empat anggota keluarganya ketika terkena sambaran petir hari Senin (1/1/2018) sekitar pukul 5 sore.

“Memang ada dua badai di kawasan tersebut, dan juga ada banjir bandang, dan juga petir,” kata petugas polisi di NT Acting Territory Duty Superintendent Vicki Koum.

“Seorang pria berusia 35 tahun kemudian terkena sambaran petir, dan dia jatuh ke tanah. Tentu saja ketika itu ada petugas taman dan beberapa orang lain membantu namun dia kemudian meninggal.”

Polisi mengatakan sedang menyelidiki kasus namun belum memastikan bahwa kematiannya disebabkan karena sambaran petir. Maka dari itu sangat di sarankan untuk memasang instalasi penangkal petir atau anti petir di wilayah tersebut.

“Saya kira otopsi akan dilakukan untuk memastikan apakah kematiannya betul-betul disebabkan karena serangan petir,” kata Koum. “Ini tragedi yang menyedihkan. Serangan petir, kematian karena alam.”

Korban Sambaran Petir, Sumber :  https://news.detik.com 

—————————————————————————————————————————————————————————

Badai Dahsyat dan Sambaran Petir Tewaskan Sedikitnya 80 Orang di India

NEW DELHI – Lebih dari 80 orang tewas akibat sambaran petir dan badai dahsyat yang melanda lima negara bagian di India dengan ratusan lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Badan Cuaca Nasional India mengatakan, masih akan ada hujan lebat dan angin kencang dalam beberapa waktu ke depan sehingga jumlah korban mungkin bertambah.

RT Selasa, (15/5/2018) melaporkan, bencana bermula pada Minggu saat badai debu dan petir dahsyat mulai meluas ke daerah-daerah di lima negara bagian di India, menimbulkan kerusakan di jalan, jalur kereta api dan layanan penerbangan di bagian utara negara itu.

Cuaca buruk itu terus berlanjut pada Senin, mencabut pohon-pohon dan merusak kabel-kabel listrik dan menelan korban jiwa saat kecepatan angin mencapai 107 kilometer per jam di New Delhi. Kementerian Dalam Negeri India mengatakan, sampai Senin sore sedikitnya 80 orang telah kehilangan nyawanya akibat badai ganas yang melanda.

Sebanyak 51 korban tewas berasal dari Negara Bagian Uttar Pradesh, 14 korban dari Bengal Barat, 12 dari Andhra Pradesh dan satu orang dari Uttarkhand. Selain korban tewas, sedikitnya 136 korban juga terluka akibat sambaran petir dan badai.

Meski angin kencang diramalkan akan berkurang, Departemen Meteorologi India tetap mempertahankan peringatan cuaca sampai Selasa malam.

Badai petir disertai dengan hujan badai dan hujan es (kecepatan angin mencapai 50-70 km / jam) sangat mungkin terjadi di lokasi-lokasi yang terisolasi di India,” demikian disampaikan lembaga itu. Maka sangat di sarankan agar masyarakat untuk memasang penangkal petir atau anti petir.

Perdana Menteri India, Narendra Modi telah meminta pihak berwenang untuk memberikan semua bantuan yang mungkin kepada penduduk yang membutuhkan. Awal bulan ini, hujan deras dan badai juga telah menewaskan lebih dari 78 orang di bagian utara dan barat India.

Korban Sambaran Petir, Sumber :  news.okezone.com

—————————————————————————————————————————————————————————

 

Asik Piknik di Kebun Teh Singosari Malang, Ending Kisah Tragis Setelah Ada Sambaran Petir

 

SURYAMALANG.COM, SINGOSARI – Nasib apes dialami Suliyono (35) warga Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Ini setelah Suliyono tewas tersambar petir saat piknik di sekitar Kebun Teh blok II/T nomor 57 Wonosari Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (17/4/2018) sore.

Kapolsek Singosari, Kompol Untung Bagyo Riyanto melalui Kasubag Humas Polres Malang, AKP Farid Fathoni menjelaskan, kejadian tersebut berawal dari korban bersama teman kencannya, wanita, sedang berwisata di kawasan kebun teh.

Mereka berdua duduk santai sambil ngobrol di pinggiran bangunan bak penampungan air. Sedang asyik bersantai, hujan deras tiba-tiba turun disertai petir menyambar di kawasan perkebunan teh tersebut. “Keduanya pun berteduh di bawah pohon mahoni yang ada di dekat tempat bersantainya,” kata Farid Fathoni, Selasa (17/5/2018) malam. Saat berteduh tersebut, menurut Farid Fathoni, tiba-tiba petir menyambar pohon mahoni.

Petir itu pun merambat ke batang pohon dan menyambar tubuh korban yang ada di bawahnya untuk berteduh. Seketika itu juga korban terjatuh dan meninggal dunia. Sedangkan teman wanita korban meski tidak ikut tersambar petir langsung pingsan. Setelah sadar teman wanita korban menangis dan meminta pertolongan.

Teriakan permintaan tolong itu pun didengar sejumlah petugas keamanan kebun teh yang langsung datang ke lokasi. Kejadian itu pun dilaporkan ke kantor perkebunan teh yang meneruskan laporan ke Polsek Singosari. “Menerima laporan kejadian, jajaran Polsek Singosari langsung datang ke lokasi,” ucap Farid Fathoni.

Jajaran Polsek, ungkap Farid Fathoni, melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban yang meninggal dunia tersambar petir dan melakukan olah TKP. Tubuh korban pun selanjutnya di evakuasi ke RSUD Lawang untuk dilakukan visum. “Setelah itu jenazah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,” tutur Farid Fathoni. Maka dari itu sangat disarankan warga sekitar untuk memasang instalasi penangkal petir atau anti petir agar warga lebih merasa aman dari ancaman bahaya sambaran petir yang mematikan tersebut.

Korban Sambaran Petir, Sumber :  suryamalang.tribunnews.co


Satu Korban Tersambar Petir di Bemban Belum Juga Diketemukan

 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -Tim gabungan dari Polres Bangka Tengah dan pihak dinas BPMPD Kesbangpol Bangka Tengah, Basarnas Pangkalpinang sejak pagi hingga siang, Jumat (2/3/2018), terus mencari keberadaan satu korban tersambar petir yang hilang jatuh ke dalam kolong Bemban Kecamatan Koba.

Kepala BPMPD Kesbangpol Pemkab Bateng Amran mengatakan bahwa tim pencari RSC telah mencari dilokasi tambang TI keberadaan satu korban yang hilang tersambar petir, di areal Bemban eks KK PT Kobatin, Desa Nibung, Kecamatan Koba.

Menurut Amran hingga siang hari ini, belum didapatkan satu, korban Maskun (40) pekerjaan tambang warga Kecamatan Lubuk Besar Bangka Tangah yang tenggelam di kolong dan masih dalam peroses pencarian pihak tim gabungan.

“Usaha pencarian korban masih terus dilakukan, dengan dukungan Basarnas dan masyarakat. Belum ditemukan kita masih operasional dengan tim basarnas mencarinya,”jelas Amran kepada wartawan, Jumat (2/3/2018).

Diberitakan sebelumnya, Sebanyak empat pekerja TI rajuk di areal Bemban eks KK PT Kobati, Desa Nibung, Kecamatan Koba, Bangka Tengah mengalami laka kerja, para penambang ini tersambar petir, pada Rabu (1/3/2018) siang.

Yang menjadi korban dalam kejadian itu Jono (46) pekerja Tambang, warga Desa Serdang, Kecamatan Simpang Rimba, yang merupakan pemilik tambang, Suryanto (38) pekerjaan warga tambang warga Desa Perlang Kecamatan Lubuk Besar, keduanya meninggal dunia. Satu korban yang berhasil selamat dari sambaran petir bernama Agung (17) warga desa Serdang Kecamatan Simpang Rimba Kabupaten Basel. Maka dari itu sangat di sarankan untuk memasang instalasi penangkal petir atau anti petir di sekitar wilayah tersebut.

Sementara satu korban yang masih hilang yakni Maskun (40) pekerjaan tambang warga Kecamatan Lubuk Besar Bangka Tangah yang tenggelam di kolong dan masih dalam peroses pencarian pihak tim gabungan.

Korban Sambaran Petir, Sumber :  bangka.tribunnews.com


Sambaran Petir Hapus Keceriaan Panen Petani Konawe Selatan

Liputan6.com, Konawe Selatan – Jangan main-main dengan hujan di musim yang tidak menentu ini. Bukan saja flu yang mengintai, sambaran petir pun dapat menjadi ancaman yang tak terduga.

Sembilan petani di Desa Tolutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi korban sambaran petir, Sabtu, 17 Maret 2018) sekira pukul 15.30 Wita. Empat petani tewas mengenaskan, sedangkan enam orang terluka bakar.

Kesembilan orang ini, merupakan petani yang sedang memanen padi di areal persawahan di Desa Langkadue, Kecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana. Keenamnya tak menduga, hujan rintik-rintik disertai mendung tiba-tiba berubah menjadi bencana.

Tiga orang yang tewas, yakni Askap (48), Tare (42), dan Hasni (40. Ketiganya tewas dengan luka bakar di sekujur tubuh. Tare, mengalami luka bakar pada dada sebelah kiri. Luka yang diduga percikan kilatan petir itu melubangi dada kirinya. Sementara, Hasni mengalami luka bakar hingga sekujur tubuhnya menghitam. Luka yang sama dialami Askap, pria yang berada di dekat Hasni pada saat kejadian.

Kapolsek Tinanggea, AKP Gusti K. Sulastra, mengatakan pihaknya langsung mengevakuasi kesembilan korban. Dengan dibantu warga, kesembilan warga korban itu sempat dibawa ke klinik pengobatan terdekat. Namun, beberapa korban tak tertolong. “Kita sudah bantu evakuasi tetapi beberapa tak tertolong,” ujar Sulastra, Sabtu, 17 Maret 2018. Keenam orang selamat yang ikut tersambar petir, ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan sejumlah korban tewas. Keenamnya adalah Leman (18), Ali Aedin (43), Muryati (41), Pui (39), Mira, dan Martina.

Mira dan Martina merupakan istri dari Tare dan Askap. Kedua wanita ini hanya mengalami kram dan trauma akibat tersengat petir. Sementara, kedua suaminya tewas pada saat kejadian. Keempat korban lainnya, Leman dan Ali Aedin mengalami luka bakar pada betis dan kram seluruh badan. Sebab, pada saat kejadian, keduanya sementara berada di tengah sawah yang tergenang air tanpa alas kaki.

“Muryati dan Pui mengalami luka bakar pada betis kanan dan kram seluruh badan,” terang Kapolsek Tinanggea, AKP Gusti K. Sulastra. Sulastra mengatakan pula, keempat korban sementara dirawat dengan serius di klinik salah satu dokter umum di wilayahnya. Keempatnya, yakni Leman, Ali Aedin, Muryati, dan Pui.

“Mira dan Martina sudah dibolehkan pulang,” ujarnya. Adapun sembilan petani itu memanen padi sejak pukul 12.00 Wita. Mereka ternyata bukan pemilik, hanya dimintai tolong oleh salah seorang warga yang berdomisili di Desa Langkadue. Kesembilannya menerima tawaran pemilik sawah karena dijanjikan upah. Tidak menduga akan terjadi petir, para korban tetap memanen meskipun hujan deras mengguyur lokasi persawahan.

“Mereka lalu masuk ke dalam pondok di tengah kebun untuk berteduh,” ujar salah satu keluarga korban yang enggan disebut namanya. Tidak berapa lama berteduh di dalam pondok, tiba-tiba sebuah kilatan petir disertai dentumanan menggelegar langsung menyambar pondok tempat mereka berteduh. “Tidak sempat menghindar mereka, kami tak mengira akan begini padahal korban sudah berteduh,” ujarnya. Sangat di sarankan agar warga memasang instalasi penangkal petir atau anti petir di sekitar wilayah tersebut sehingga masyarakat akan lebih merasa aman.

Korban Sambaran Petir, Sumber :  liputan6.com


Dua Warga Subulussalam Terkapar Disambar Petir

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Dua warga Kota Subulussalam dilaporkan terkapar akibat disambar petir pada, Minggu (22/4/2018) jelang malam tadi. Akibatnya, kedua warga yang berdomisili di Desa Cepu Kecamatan Penanggalan itu terpaksa ditanam dalam lumpur, dan kemudian dirawat di rumah sakit setempat.

Kapolres Aceh Singkil, AKBP Andrianto Argamuda yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Penanggalan Iptu Arifin Ahmad, membenarkan peristiwa tersebut. Kapolsek Iptu Arifin mengatakan kejadian pada sore jelang malam tadi ketika hujan diwarnai sambaran petir melanda daerah ini.

Dikatakan, korban yang tersambar petir ada dua orang yakni  Ramiah Cibro (45) dan Sabarita Cibro (38). Keduanya warga Desa Cepu, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam. “Benar ada dua warga yang terkena petir,” kata Iptu Arifin. Maka dari sangat di sarankan agar masyarakat sekitar untuk memasang instalasi penangkal petir atau anti petir agar lebih aman.

Korban Sambaran Petir, Sumber :  aceh.tribunnews.com

—————————————————————————————————————————————————————————

ANTI PETIR – PENANGKAL PETIR FLASH VECTRON

Air Terminal Petir Flash Vectron adalah alat penerima sambaran petir yang berbasis kerja ESE (Early Streamer Emission Lightning Conductor). Dengan sistim kerja mengumpulkan energi awan disaat ada awan energi melintas di area perlindungan, kemudian menjemput kilatan petir dengan mengeluarkan lidah api penuntun keudara (streamer), menangkap dan menyalurkan ke bumi. Meskipun seluruh terminal unit penangkal petir jenis elektrostatis berbasis kerja yaitu ESE (Early Streamer Emission Lightning Conductor), akan tetapi anti petir atau penangkal petir Flash Vectron di rancang khusus untuk digunakan didaerah yang beriklim tropis seperti di Indonesia.

Proteksi eksternal adalah instalasi dan alat-alat di luar suatu struktur bangunan untuk menangkap dan menghantarkan arus petir ke sistem pembumian (grounding). Dengan kata lain, proteksi eksternal berfungsi sebagai ujung tombak penangkap muatan listrik dan arus petir di areal yang telah dipasang sistem proteksi petir. Terminal Udara (Air Termination) adalah bagian sistem proteksi petir eksternal yang di khususkan untuk menangkap sambaran petir, berupa elektroda logam yang dipasang secara tegak maupun mendatar. Penangkal petir atau anti petir di tempatkan sedemikian rupa sehingga mampu menangkap semua sambaran petir tanpa mengenai bagian struktur yang dilindungi.

ESE Terminal adalah Head Unit yang di pasang pada bagian puncak tiang penangkal petir, ESE Terminal bekerja dengan mengeluarkan emisi “upward streamer” dari bumi, makin cepat early streamer di projeksikan ke atas maka akan makin cepat downward leader muatan listrik yang terdapat di dalam awan.

HARGA PENANGKAL PETIR

Berikut ini beberapa paket harga penangkal petir atau harga anti petir, untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi Cal Centre kami di no 0821 2226 2226.

CIRI – CIRI TERMINAL PETIR FLASH VECTRON ORIGINAL

Kami dari Managemen JAG Group telah melakukan upgrade Terminal Petir Flash Vectron berdasarkan penelitian yang selama ini kami lakukan, sehingga kualitas Terminal Petir Flash Vectron semakin meningkat. Waspadai pihak-pihak yang memasarkan produk palsu, karena selain tidak bisa di pertanggung jawabkan, produk tersebut tidak mengacu kepada standar mekanisme kerja penangkal petir elektrostatis di dunia. Berikut ciri-ciri anti petir atau penangkal petir Flash Vectron original yang di produksi oleh PT. Flash Vectron Indonesia sebagai pabrikan Flash Vectron Lightning Sistem.

 


  1. Pada setiap Elektroda atas (Bilah Pemicu) terdapat tulisan “Flash Vectron“.
  2. Pada setiap Elektroda bawah (Sirip) terdapat kode “FV”.
  3. Ketebalan Elektroda Flash Vectron adalah 5 mm.
  4. Seluruh material logam bahan dasar Flash Vectron adalah Stainless Steel.
  5. Pada Body Flash Vectron terdapat Barcode.
  6. Pada Sertifikat Flash Vectron terdapat QR Code.
  7. Kemasan Flash Vectron berwarna biru dan terdapat motif batik.
  8. Pada kemasan Flash Vectron terdapat Barcode.

KONTAK

Telp/Fax        : 022 87789603

Whatsapp      : 0821 2226 2226

Email             : solusipetir@gmail.com

Alamat          :  Jalan H. Charda Babakan Baru No.18, Sukapada, Bandung - Jawa Barat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARGA PENANGKAL PETIR

PERMEN KEMENAKER NO. 31 TAHUN 2015 TENTANG INSTALASI PENANGKAL PETIR

SURGE ARRESTER